Sabtu, 23 April 2016

[Story] : Kebetulan yang Menyenangkan - Magic Hour


Aku fikir, Magic Hour itu cuma ada di dunia fiktif. Tapi sekarang aku akui, bukan hanya Raina yang punya Magic Haur, aku juga punya.
Kalau menurut Raina, Magic Hour adalah waktu di mana dia merasa bahagiaa banget karena semua kesedihan-kesedihan selama hidupnya bisa dia lupakan ketika waktu itu, dan Magic Hour dia dapatkan ketika bertemu dengan Dimas. Dimas adalah Magic Hour bagi Raina.
Kalau aku, dia lah Magic Hour-ku. Ya dia, orang yang selalu membuatku jatuh cinta setiap kali melihatnya, setiap kali. Dan aku selalu bahagia dan melupakan kesedihan juga kekesalan ketika bertemu dia, seperti Raina saat bertemu dengan Dimas.
Biar ku ceritakan, dia itu orang yang sangat nakal dan menyebalkan, dulu. Tapi sekarang, dia telah berubah menjadi orang yang paling “ngangenin”, semenjak aku jatuh cinta jauh-jauh tahun sebelum ini. Pertemuan dengannya tak pernah ada aba-aba, semua selalu terjadi begitu saja dan tiba-tiba. Sebuah kebetulan yang sangat menyenangkan, Magic Hour.
Ini bukan basa-basi, ini fakta, bahwa aku mencintai dia yang sudah menjadi milik sah orang lain, karena Magic Hour dia berikan tanpa sadar. Oh Tuhan, kenapa bukan aku wanita yang beruntung itu, kenapa harus orang lain? Tapi aku senang, setidaknya dalam dunia nyata ini aku diberikan anugerah bisa merasakan Magic Hour, layaknya Raina. Tidak apa-apa jika kisah ini hanya separuh dari kisah Raina, karena dalam duniaku, dia tidak menyukaiku seperti Dimas mencintai Raina.
Tapi apa kamu tahu, dia sering kali memberikan sinyal cinta kepadaku. Tapi aku curiga kalau semua itu hanya omong kosong. Kenapa? Karena tidak mungkin dia menikahi orang lain jika dia juga merasakan hal yang sama denganku. Jadi kesimpulannya, itu hanya aliran-aliran cinta semu yang dia hembuskan. Meski begitu, aku tetap senang, setidaknya aku bisa hidup bersama Magic Hour darinya. Dan sampai nanti, aku masih merindukan kebetulan yang menyenangkan itu, Magic Hour.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar