Hai, lama tidak bertemu, apa kabar Alien semua?
Entah kenapa subuh ini tiba-tiba pingin nge-blog..
Nulis apa ya? Mmm ini aja deh, puisi aja. Sebenarnya sih tulisan yang akan aku post ini bukan puisi. Ceritanya gini, waktu dulu aku curhat di kakak misan aku kalau aku pengen bangeeet jadi penulis, dia nyuruh aku buat nulis lirik lagu kemudian dia bakal kasi instrumen ke lagunya. Tahu apa yang aku rasakan? Seneng banget!! Aku langsung aja nulis. Tapi tahu apa yang terjadi? Dia nggak pernah nanya-nanya lagi tentang lirik itu, sumpah ya, kan kecewa banget akunya. Tapi by the way, lupakan saja lah, semoga suatu hari, bait-bait di bawah ini memang benar-benar bisa menjadi sebuah lagu...
Ku jelang hari ini seperti biasa
Dengan serentet karya yang terbuang sia-sia
Jelas ku lihat dengan bola mata
Kepulan asap meneriakiku pecundang renta
Lalu ku tatap geram cermin yang bisu
Ku tegaskan bahwa mimpiku tak pernah layu
Tapi justru dia menamparku
Sampai terpelanting jauh menubruk ulu
Ku katakan padanya
Jika aku bisa memilih
Ku enggan berdiri megah di sini
Dalam hidup yang tak bernyawa
Juga kerap digusur pendaran fatamorgana
Jika aku bisa memilih
Ku ingin seperti dia dan mereka
Yang bisa memahami dunia
Layaknya hembusan angin menerpa
Tak tertekan...
Tak tertahan...
Bersama garisan fajar yang menyala